Masih dalam nuasa cinta, pekan lalu ana post tentang kisah cinta istri tauladan. Lalu kemarin ada ikhwan yang koment dan request, klo "artikelnya jangan cuma tentang cinta akhwat dong.. ada gak kisah cinta ikhwan?"
ney ana persembahkan bwt teman2, semoga bermanfaat;
***
Al Mubarrid menuturkan dari Abu Kamil, dari Ishaq bin Ibrahim, dari Raj’ bin Amru An Nakha’y, dia berkata; “Di kota Kuffah ada seorang pemuda yang tampan sekali wajahnya, rajin beribadah dan berjihad. Suatu hari dia singgah di suatu kaum dari An Nakha. Di sana pandangannya berpapasan dengan seorang gadis yang cantik jelita dari kaum itu, sehingga dia langsung jatuh cinta kepadanya dan dia berpikir untuk memilikinya. Dia pun singgah di tempat yang lebih dekat dengan rumah gadis itu, lalu mengirim utusan untuk menyampaikan lamaran kepada bapak sang gadis. Namun ia dikabari bapaknya, bahwa gadis itu sudah dilamar anak pamannya sendiri. Tatkala keduanya semakin didera derita cinta, maka sang gadis mengirim utusan kepada pemuda untuk mengatakan, “Aku sudah mendengar tentang besarnya cintamu kepadaku. Aku pun sedih karenanya. Jika engaku mau, maka aku bisa menemuimu, atau jika engkau mau, maka aku bisa mengatur cara agar engkau bisa masuk ke dalam rumahku.”
Sang pemuda berkata kepada utusan itu, “Dan tidaklah ada pilihan di antara dua hal yang dicintai ini, “Sesungguhnya aku takut azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku? Sesungguhnya aku takut api neraka yang baranya tidak pernah padam dan tidak surut jilatannya.”
Tatkala utusan menyampaikan perkataan pemuda, maka sang gadis bertanya-tanya, “Apakah dalam keadaan seperti ini dia masih merasa takut kepada Allah? Demi Allah, tak seorang pun yang lebih berhak atas demikian itu kecuali satu orang saja, sekalipun manusia bisa bersekutu dalam masalah ini. “Setelah itu gadis tersebut memisahkan diri dari segala urusan dunia, semua ditinggalkan dan hanya beribadah semata. Tapi sekalipun begitu dia tidak mampu memadamkan cinta dan kerinduannya kepada pemuda tersebut hingga dia meninggal dunia dalam keadaan seperti itu. Sang pemuda menziarahi kuburannya, menangis di sana dan berdoa baginya. Suatu hari dia tak kuasa menahan kantuk tatkala sedang berada di atas kuburnya, sehingga ia tertidur pulas. Lalu ia bermimpi melihat gadis yang dicintainya dalam rupa yang sangat menawan. Dia bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Apa yang kautemukan setelah berpisah dengan ku?”
Gadis itu menjawab, “Cinta yang manis wahai orang yang kubutuhkan. Cintamu adalah cinta yang menuntun kepada kebaikan dan kesantunan.”
“Sampai kapan engkau dalam keadaan seperti itu?” tanya sang pemuda.
“Hingga mencapai kenikmatan dan kehidupan yang tiada sirna di taman surga yang abadi, suatu kekayaan yang tiada lenyap.”
Sang pemuda berkata, “Sebutlah namaku di sana, karena aku tak dapat melupakan dirimu.”
“Demi Allah, aku pun begitu pula, tidak dapat melupakanmu. Aku telah memohon kepada pelindungku dan pelindungmu agar menyatukan kita berdua. Maka tolonglah aku untuk menggapai tujuan ini dengan sekuat tenaga.”
“Kapan aku bisa melihatmu lagi”? tanya sang pemuda.
“Tak lama engkau akan bertemu aku dan melihatku,” jawab sang gadis.
Setelah bermimpi seperti itu, pemuda tersebut hanya hidup selama tujuh hari.
---------------------------------------
Sumber : Buku "Super Mentoring Senior"
Post : Budi (Ishlah Al Faqir)
* Ana juga pernah mendengar dari Ust. Yusuf dalam suatu majelis ilmu. Ia pernah bilang, “Barang siapa yang sedang jatuh cinta kemudian ia menyembunyikan serta menahan cintanya dari keburukan dan kemaksiatan hingga ia mati karenanya, maka ia termasuk golongan orang yang mati syahid.” Bagaimana nggak? Umar saja pernah berkata, “Barang siapa yang hendak berjihad, maka berjihadlah mulai dari nafsunya”
* Subhanallah.. sekali lagi ana terharu membaca artikel ini sekian lama tidak membacanya, kisah ini menggambarkan seorang pemuda yang menaruh hati kepada seorang gadis, disuatu keadaan yang memungkinkan mereka untuk berbuat zina akan tetapi sang pemuda menolaknya, “bukannya tak mau tapi karena saking cintanya kepada Allah dan juga ia takut akan azab Allah” hingga cinta sang pemuda ini menjadi ”cinta yang manis, cinta yang menuntun sang gadis kepada kebaikan dan kesantunan”.
Note:
-Afwan klo mw koment / bls / nanya ke wall group ja ya.. jangan via pesan kecuali bersifat private baru bleh n_n (krn ana rada malas baca pesan numpuk dr tw kpn, jrg dibuka2)
-Copy Paste is welcome (diizinkan), smoga bermanfaat
***
Dapet copaz dari inbox FB tanpa dikurangi sedikitpun isinya, karena diizinkan.....^__^
Maklum masih belum bisa nulis artikel....
^_^ hehehe
.:: Sujay4n4_2104 ::.
ney ana persembahkan bwt teman2, semoga bermanfaat;
***
Al Mubarrid menuturkan dari Abu Kamil, dari Ishaq bin Ibrahim, dari Raj’ bin Amru An Nakha’y, dia berkata; “Di kota Kuffah ada seorang pemuda yang tampan sekali wajahnya, rajin beribadah dan berjihad. Suatu hari dia singgah di suatu kaum dari An Nakha. Di sana pandangannya berpapasan dengan seorang gadis yang cantik jelita dari kaum itu, sehingga dia langsung jatuh cinta kepadanya dan dia berpikir untuk memilikinya. Dia pun singgah di tempat yang lebih dekat dengan rumah gadis itu, lalu mengirim utusan untuk menyampaikan lamaran kepada bapak sang gadis. Namun ia dikabari bapaknya, bahwa gadis itu sudah dilamar anak pamannya sendiri. Tatkala keduanya semakin didera derita cinta, maka sang gadis mengirim utusan kepada pemuda untuk mengatakan, “Aku sudah mendengar tentang besarnya cintamu kepadaku. Aku pun sedih karenanya. Jika engaku mau, maka aku bisa menemuimu, atau jika engkau mau, maka aku bisa mengatur cara agar engkau bisa masuk ke dalam rumahku.”
Sang pemuda berkata kepada utusan itu, “Dan tidaklah ada pilihan di antara dua hal yang dicintai ini, “Sesungguhnya aku takut azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku? Sesungguhnya aku takut api neraka yang baranya tidak pernah padam dan tidak surut jilatannya.”
Tatkala utusan menyampaikan perkataan pemuda, maka sang gadis bertanya-tanya, “Apakah dalam keadaan seperti ini dia masih merasa takut kepada Allah? Demi Allah, tak seorang pun yang lebih berhak atas demikian itu kecuali satu orang saja, sekalipun manusia bisa bersekutu dalam masalah ini. “Setelah itu gadis tersebut memisahkan diri dari segala urusan dunia, semua ditinggalkan dan hanya beribadah semata. Tapi sekalipun begitu dia tidak mampu memadamkan cinta dan kerinduannya kepada pemuda tersebut hingga dia meninggal dunia dalam keadaan seperti itu. Sang pemuda menziarahi kuburannya, menangis di sana dan berdoa baginya. Suatu hari dia tak kuasa menahan kantuk tatkala sedang berada di atas kuburnya, sehingga ia tertidur pulas. Lalu ia bermimpi melihat gadis yang dicintainya dalam rupa yang sangat menawan. Dia bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Apa yang kautemukan setelah berpisah dengan ku?”
Gadis itu menjawab, “Cinta yang manis wahai orang yang kubutuhkan. Cintamu adalah cinta yang menuntun kepada kebaikan dan kesantunan.”
“Sampai kapan engkau dalam keadaan seperti itu?” tanya sang pemuda.
“Hingga mencapai kenikmatan dan kehidupan yang tiada sirna di taman surga yang abadi, suatu kekayaan yang tiada lenyap.”
Sang pemuda berkata, “Sebutlah namaku di sana, karena aku tak dapat melupakan dirimu.”
“Demi Allah, aku pun begitu pula, tidak dapat melupakanmu. Aku telah memohon kepada pelindungku dan pelindungmu agar menyatukan kita berdua. Maka tolonglah aku untuk menggapai tujuan ini dengan sekuat tenaga.”
“Kapan aku bisa melihatmu lagi”? tanya sang pemuda.
“Tak lama engkau akan bertemu aku dan melihatku,” jawab sang gadis.
Setelah bermimpi seperti itu, pemuda tersebut hanya hidup selama tujuh hari.
---------------------------------------
Sumber : Buku "Super Mentoring Senior"
Post : Budi (Ishlah Al Faqir)
* Ana juga pernah mendengar dari Ust. Yusuf dalam suatu majelis ilmu. Ia pernah bilang, “Barang siapa yang sedang jatuh cinta kemudian ia menyembunyikan serta menahan cintanya dari keburukan dan kemaksiatan hingga ia mati karenanya, maka ia termasuk golongan orang yang mati syahid.” Bagaimana nggak? Umar saja pernah berkata, “Barang siapa yang hendak berjihad, maka berjihadlah mulai dari nafsunya”
* Subhanallah.. sekali lagi ana terharu membaca artikel ini sekian lama tidak membacanya, kisah ini menggambarkan seorang pemuda yang menaruh hati kepada seorang gadis, disuatu keadaan yang memungkinkan mereka untuk berbuat zina akan tetapi sang pemuda menolaknya, “bukannya tak mau tapi karena saking cintanya kepada Allah dan juga ia takut akan azab Allah” hingga cinta sang pemuda ini menjadi ”cinta yang manis, cinta yang menuntun sang gadis kepada kebaikan dan kesantunan”.
Note:
-Afwan klo mw koment / bls / nanya ke wall group ja ya.. jangan via pesan kecuali bersifat private baru bleh n_n (krn ana rada malas baca pesan numpuk dr tw kpn, jrg dibuka2)
-Copy Paste is welcome (diizinkan), smoga bermanfaat
***
Dapet copaz dari inbox FB tanpa dikurangi sedikitpun isinya, karena diizinkan.....^__^
Maklum masih belum bisa nulis artikel....
^_^ hehehe
.:: Sujay4n4_2104 ::.
0 Responses to "Dibalik Sebuah Kisah - Kisah Cinta Ikhwan Tauladan, "SESUNGGUHNYA AKU TAKUT..""
Posting Komentar